Selasa, 25 Desember 2012

Dibalik awan hitam



            Putih sekali, bersih tanpa secuil noda, bentuknya pun bervariasi, aku tak bosan-bosan melihatnya karna setiap jam selalu berubah bentuk,selama aku melihatnya, aku tak pernah melihat bentuk yang sama, bervariasi juga perasaan yang selalu aku rasakan, perasaan senang, sedih, marah bahkan perasaan bercampur sekali pun, namun aku selalu melihatmu untuk menenangkan hatiku, lewat kamarku, penglihatan ku menembus sampainya, walauku tau jaraknya sangat jauh, namun terasa dekat dilihat, AWAN KU

******

Benar kata ayah ku kota ini sangat besar dan sangat luas, rumah-rumah antic selalu terlihat di setiap mata memandang kota ini, bangunan mewah pun selalu ada di setiap sudut kota ini seperti mol, restaurant, supermarket, dan masih banyak lagi, saya yakin kota ini di duduki oleh orang-orang sukses, petugas di kotta ini juga banyak, sehingga kota ini aman selalu,terus jalanan di kota ini juga mulus sekali, aspal yang kokoh membuat jalanan tidak ada lubang bekas kerusakan truk, sehingga kota ini nyaman, taman bermain pun tidak mau kalah, banyak sekali taman bermain dikota ini, contohnya, bioskop, taman hiburan, kota fantasi dan masih banyak lagi, ingin rasanya aku segera pindah ke kota ini,

****

Aku bingung mencari koper kecil ku, aku dan keluargaku sedang sibuk merapihkan rumah yang akan aku tepati,lebih tepatnya aku akan pindah rumah dari rumah lamaku di desa ke rumah baruku di kota
“bu…dimana koperku?”tanyaku menggaruk kepala yang tidak gatal
“itu … masih di truk” kata ibuku tersayang
“makasih bu…” aku pun segera menuju truk lalu aku pun mengambil koperku dan kembali ke kamar baruku
            Tak terasa kamarku sudah rapih, akupun kembali membanting badanku ke kasur empukku, cepek sekali rasanya setelah aku membereskan kamar baruku
“Riri… ayo bantu ibu membereskan dapur” teriak ibu memanggilku
“iya bu…”aku pun segera menghampiri ibu ku
“tolong kursi-kursi ini ditata di meja makan ya…” kata ibu menunjuk kursi-kursi
“iya bu…”kataku
            Aku pun langsung menata kursi-kursi itu, setelah itu aku membereskan ruangan lain
*****
            Didesa biasanya aku bangun dengan suara ayam berkokok, namun sekarang alarm di hp ku selalu berbunyi untuk membangunkan ku
            Hari ini aku akan memamasuki sekolah baruku dikota,hati ku tegang sekali, aku takut seperti yang di flim-flim, banyak anak baong, siswa perempuan yang jahat,  guru-guru yang pilih kasih, hayalanku  tlah terombang-ambing kesana-kesini
“Riri…. Ayo cepat sudah mau telat ni…”kata ayah ku yang sudah menaiki mobil
“iya pak ini lagi pakai sepatu” kataku yang langsung mempercepat gerakan, aku pun berlari menuju mobil

*****
            Tepat seperti yang aku bayangkan, sekolah ini bagus sekali, awal masuk sekolah ini sudah terlihat pagar yang sangat tinggi, lapangan yang luas, bahkan lebih luas dari rumahku, halaman depan sekolah yang bagus, bahkan semua kelas pun seperti kelas VIP,  ruangan di sekolah ini juga komplit seperti lab bahasa yang bagus, lab tik yang bagus, lab ipa yang penuh degan percobaan, aula yang nyaman ruangan basket dan ruangan bathminthon yang bagus, dan masih banyak lagi
“nah anak-anak sekarang kita kedatangan murid baru, ayo perkenalkan dirimu” kata bu guru tersenyum manis padaku, aku pun menarik nafas sedalam mungkin
“ha….hai teman-teman, namaku Rimazuki minari,yang akrab dipanggil Riri aku lahir pada tanggal 20 april 1999 aku pindahan dari desa, saya harap aku dapat berteman baik dengan kalian”kataku menggepalkan tangan sekuat mungkin
“baik, sekarang kamu duduk di bangku yang kosong ya…”kata guru itu
            Aku pun mencari tempat duduk yang kosong, rencananya aku akan duduk sendiri, karna kalau sebangku aku takut kalau teman sebangkuku teman yang jahat seperti yang di flim-flim, namun apa boleh buat, bangku yang kosong hanya ada di sebelah perempuan cantik berambut pirang dan berkulit putih aku hanya dapat berharap dia siswa yang baik
            Aku pun menaruh tas jinggaku di bangku, saat aku duduk aku sempat tersenyum pada perempuan sebangkuku itu , dia pun membalas senyumanku

*****
Tak terasa aku sudah selesai menuntun ilmu, sekarang waktu nya aku kembali kembali ke rumah,
“hai... Riri ....”kata teman sebangku ku
“eh... hai juga” kataku membalas sapaannya
“kita belum kenalan nih...” katanya bermaksud mengajak kenalan
“oya, namamu siapa?” tanyaku
“namaku Gina anjelina, panggil aja saya Gina, nanti kita duduk sebangku lagi yuk...” katanya mengeluarkan senyuman lagi
“boleh boleh, oya, rumahmu dimana?”  tanya ku
“rumahku dijalan anggrek, kamu” tanya Gina
“rumah aku juga dijalan anggrek, kita pulang bareng yuk” ajak ku
“boleh, tapi aku pulang bareng kedua temaku yang lain, gimana kalau aku kenalkan kamu dengan temanku”katanya
“boleh” kataku
Aku dan Gina pun mengangkat bangku keatas meja, dan langsung meninggalkan kelas, aku dan Gina pun menuju gerbang. dan di sana ada teman-teman  Gina sudah menunggu,
“Gin, kok kamu lama banget?” kata mereka
“kenalin nih aku punya teman baru nih” kata Gina menepuk bahuku
“eh... hai” kataku malu
“hai juga, kamu murid barukan dikelas kami” kata mereka
“i...iya”kataku
“namaku florina Intisar,”
“kalau aku jesika amalia”
Aku pun tersenyum semanis-manisnya
“gimana kalau kita makan-makan dulu, baru pulang, untuk pendekatan”kata Gina
“oke deh” kataku , jesika dan flo serempak

****
            Waktu seperti berlari berlari dengan cepat sekali, karna itu,  tak terasa satu tahun tlah aku lalui, aku, Gina, Flo, dan Jesika sudah seperti saudara, nyaman rasanya ,melalui satu tahun dengan mereka,
“eh setelah pelajaran ini pelajaran apa?” tanya ku
“pelajaran bahasa inggris” kata Gina
“apa! Ya... sama bu adele, males aku sama bu adele, kerjaannya marah terus” kata Flo
“ssssttt...... nanti kedengeran loh” kata jesika
“he...he...he..” kata Flo mengangkat kedua jarinya
            Tiba-tiba guru piket datang, dan menyuruh semua siswa berkumpul di aula segera
“selamat siang semua, kalian segera berkumpul di aula” kata guru itu
“berarti tidak belajar bahasa inggris dong”kata ketua murid di kelas ku
“untuk hari ini tidak dulu” kata guru itu, guru itu pun meninggalkan kelas
“ASIIIIIIIK.....” kata siswa di kelas ku bersorak gembira
“ngomong-ngomong ada masalah apa ya...” tanya Gina
“entahlah ayo kita berkumpul di aula” kataku
Aku dan teman-temanku pun langsung menuju aula, disana sudah ada siswa kelas 7,8, dan 9, kira-kira ada apa ya..
            Semua siswa sudah duduk rapih, kepala sekolah pun datang
“selamat siang anak-anak ku tersayang”kata kepala sekolah dengan wajah yang tidak meyakinkan
“selamat siang pak kepala sekolah”
“anak-anakku, seperti yang kalian ketahui, kota kita cuacanya sangat buruk, jadi president kita membuatperlombaan yaitu, barang siapa yang melakukan kegiatan go green akan mendapatkan gelar GREEN AWARD, di setiap RT akan ada perwakilan dari pemerintah untuk memanntau gerak gerik kalian, dan kalian harus membuat ttanda pengenal agar pengawas dapat mengenali kita. Sebelumnya kalian tau kan apa yang dimaksud dengan gerakan go green itu?” jelas kepala sekolah
“tau pak”
“baiklah, oya, satu lagi gelar GREEN AWARD bukan sembarang gelar tapi barang siapa yang mendapatkan gelar itu, akan mendapat uang sebulan sekali sebesar 500.000,-  namun jika kalian masih melakukan kegiatan go green itu”  lanjutnya,
 tak terasa sudah waktunya bel pulang, pak kepala sekolah pun mengizinkan semua siswa untuk kembali ke kelasnya masing-masing dan langsung pulang
“menurut kalian itu beneran atau tidak?” tanya Jesika
“ya iyalah...” kata aku, Gina dan Flo serempak”
“tapi apakah pemerintah punya biyaya untuk membayar uang itu” tanya Jesika
“iya juga  sih, tapi demi  negaranya pemerintah rela melakukan apa aja” kata Flo
“benar juga sih” kata Jesikaa mengelus dagunya
Tiba-tiba Jesika pun langsung pergi meninggalkan aku, Flo dan Gina
“hei... Jes, lamu mau kemana?”tanya aku, flo dan Gina serempak
“mau siap-siap buat GREEN AWARD” kata Jesika sambil berlari meninggalkan kami
“jesika, jesika” kata ku dalam hati

*****
            Aku melihat betapa putihnya awan itu,itu lebiasaanku melamun di melihat awan lewat jendela kamarku dengan kasur empukku, aku memikirkan green award, ibuku juga tau tentang kegiatan green award, karna pengumuman juga telah disampaikan olek pak RT. aku merenung, lumayan juga uang itu, rasanya seperti dapat gajih 500.000,- per bulan, aku pun langsung melihat keluar banyak sekali pengawas dari pemerintahyang sedang memantau gerak gerik warga, aku sempat melihat ada warga yang melihat warga yang membuang sampah padatempatnya setiap orang itu melihat sampah, pengawas pun diam-diam memotret orang itu, niatku semakin kuat, aku akan melakukan kegiatan go green, langsung aja aku membeli bibit tanamana dan langsung menanamnya, aku pun tak lupa setiap aku selesai mekan buah aku langsung menanam bijinya, bahkan setiap aku menemukan sampah aku langsung membuangnya ke tempat sampah.
            Hari ini orang tuaku pergi ke luar kota untuk sementara, bosan sekali rasanya, aku pun iseng-iseng menghampiri rumah Gina yang tepatnya tidak jauh dari rumahku,
“selama siang, Ginanya ada?” tanyaku
“ada, kalau boleh tau ade siapa?” tanya pembantunya Gina
“saya temannya” kataku
“tunggu sebentar ya de”katanya , tak lama kemudian Gina datang
“hai Riri, ayo masuk” aku pun diajak ke kamarnya
“Ri, kamu ada keperluan apa?” tanya Gina heran
“di rumahku gak ada siapa-siapa, bosan sekali rasanya, makannya aku datang ke sini, gapapa kan?”kataku
“gapapa” kata Gina
“oya, kelihatanya kamu tidak melakukan kegiatan go green? Apakah kamu tidak mau mendapat uang?, kenapa?” tanyaku
“aku melakukannya kalau di depan pengawas aja, lagi pula semua orang juga melakukannya jika di depan pengawas saja” kata Gina
“ja... jadi, semua orang melakukannya jika di depan pengawas saja?” tanyaku
“iya, percumakan kalau melakukan kegiatan go green tapi pengawas tidak melihat” kata Gina
“benar juga!!!!” kataku

****
            Lagi-lagi aku merenung, aku memikirkan bahwa usahaku semua sia-sia, aku baru ingat bahwa yang aku lakukan tidak dilihat oleh pengawas sama sekali,
            Aku pun jarang menyiramnya tanaman yang telah aku tanam, aku menyiramnya jika ada pengawas lewat saja
“eh, Flo, tadi kenapa kamu telat?”tanyaku
“iya, padahalkan rumah jamu dekat” kata Jesika
“tadi aku bangunnya telat, hehe” kata Flo
“flo... flo.... untung aja guru belum datang”kata Gina
“eh katanya pengawas green award akan datang ke sekolah kita”kata Jesika
“gimana dong, sekolah litakan belum bersih, apalagi kamar mandinya” kataku
“nanti akan dibersihkan oleh tukang bersih-bersih disekolah kita” kata Jesika
“pantas saja tadi di halaman depan lebih bersih dari sebelumnya” kata Flo
Tak lama kemudian guru datang, pelajaran pun dimulai

****
            Pelajaran pertama berakhir, begitu juga pelajaran kedua, bel tanda istirahat pun di bunyikan, aku dan teman-temanku menuju kantin, ternyata benar kata Jesika, pengawas green award datang ke sekolah kami, aku melihat anak gank yang biasanya membuang sampah sembarangan sekarang membuangnya tepat dalam tempat sampah, aku dan teman-temanku juga begitu, biasanya kalau makan permen karet aku dan teman-temanku membuangnya di selokan, namun sekarang kami membuangnya di tempat sampah, bahkan kami sengaja membuangnya tong sampah dekat pengawas tersebut, aku dan teman-temanku juga tiba-tiba ingin menyiram tanaman sekolah, semua siswa juga begitu, mereka tiba-tiba rajin menanam tanaman, walawpun kelihatannya seperti kecurangan yang berlebihan, namun biarlah...
            Bel pulang sudah di bunyikan, cepat sekali rasanya, namun tiba-tiba, ada pengumuman dari toa sekolah
“kepada semua siswa diharapkan berkumpul di aula dulu”
Semua siswa pun berkumpul di aula, setelah semua rapih, kepala sekolah pun datang
“terima kasih sebelumnya, maksud dari saya mengumpulkan kalian ke sini untuk mengumumkan sesuatu,sebelumnya kaliantau tentang GREEN AWARD, pengumuman para pemenang akan diumumkan minggu depan di internet,jika kalian ingin tau siapa saja pemanangnya kalian silahkan buka WWW.GREEN AWARD.COM , itu saja yang saya akan umumkan, terima kasih” jelas pak kepala sekolah, rasanya tidak sabar untuk melihat para pemenangnya

****
“eh, kenapa Flo lama sekali ya...” tanya Jesika, sekarang aku dan teman-temanku sedang berkumpul dirmahku untuk mengerjakan tugas kelompok
“iya, semoga saja dia gak kenapa-napa” kata Gina
Tak lama kemudian Flo pun datang
“Flo knapa kamu lama sekali?” tanyaku
“maaf ya teman-teman, hehe” kata Flo
“sudahlah, ayo kita cepat mengerjakan tugas kita” kata Jesika
Aku dan temanku dengan cepat mengerjakan tugas kelompok, ditengah-tengah asik mengerjakan tugas , tiba-tiba aku teringat sesuatu
“eh, bukannya hari ini hari pengumuman para pemenang GREEN AWARD” kata ku
“benar juga, ayo kita lihat siapa pemenangnya”kata Gina, aku pun mengambil laptop beserta modemnya dan langsung membuka internet, tegang sekaali rasanya, ingin rasanya aku termasuk pemenang green award itu
“semoga kita semua menang ya...” kataku
“iya, semoga kita menang” jawab Jesika,Flo san Gina serempak
Aku pun menyentuh keyboard dan langsung mengetik www.greenaward.com,  dan aku memberanikan diri untuk memencet ‘enter’. tegang sekali
“duh aku tidak berani melihat” kataku lebay
“sini biaraku yang liat” kata Gina
“gimana gin?” tanya Flo
“ti...tidak ada yang menang...” kata Gina
“coba saya liat” kata Jesika
“be...benar tidak ada yang menang” kata Jesika memasang muka tidak percaya
Mendengar itu  aku dan Flo langsung merebut laptop dari Jeska, betapa terkejutnya aku ketika aku melihat layar di laptopku yang bertuliskan kemena.ngan green award sebesar 0% aku juga membaca permintaan maaf dari pemerintah yang tidak mencantumkan pemenang pada perlombaan tersebut, mungkin karna para pengawas sudah pada tau bahwa semua hanya kebohongan, sungguh pinta sekali para pengawas.

*****
Sedih sekali, sebenarnya aku tidak suka kata ‘kalau’ tapi sekarang aku banyak memikirkan kata kalau, “kalau aja aku tetap melakukan yang pertaama aku lakukan”  “kalau aja aku tidaka mengikuti orang lain” “kalau aja aku bisa memutar waktu” “kalau aja aku tau jika pengawas itu sangat pintar”. Banyak sekali kata ‘kalau’ di pikiranku,  uang 500.000 per bulan sekarang sudah melayang, cita-citaku mendapat uang itu sudah menjadi abu yang hanya ditiup langsung hilang,
Sekarang aku sedang melihat awan, lewat kamarku, aku tiduran disana seperti biasa, aku terus memikirkan green award itu, perasaan bercampur yang aku rasakan sekarang, aku sempat melihat hitam kecil menyelip di tengah awan yang kecil, walawpun kecil, awan itu terlihat mencolok diantaraa awan putih itu, namun aku menghiraukannya, tanpa sadar aku tertidur

*****
“di mana ini?”tanyaku, aneh sekali, terahirku rasakan aku ada di dalam kamarku melihat awan,  tapi kenapa aku ada di tempat yang aneh, aku ada di depan rumah besar, entah rumah itu milik siapa, tapi sekarang aku bingung sekali, namun tiba-tiba ada yang memanggilku tepat dari arah kanan tempat aku menghadap, aku pun menoleh, ternyata itu adalah Flo yang sedang berlari ke arahku
“hosh.... hosh.... Ri... kita ada di mana sih?” kata Flo
“ja..jadi kamu juga gak tau kita ada dimana?” kataku mulai panik
“iya, saat aku bangun tidur aku tiba-tiba ada di sini, terus aku melihat kamu, langsung aja aaku lari ke sini” kata Flo
“aku juga begitu, kita ada di mana ya! Aku takut!” kataku
Tiba-tiba ada Jesika dan Gina sedang berlari
”itu seperti Gina dan Jesika!!!” kataku
“ayo kita kejar meraka....”kata Flo
“GINAAA....JESIKA....BERHENTI....!!!” kataku dan Flo mempercepat gerakan kaki
“GINAAA....JESIKA....!!!!!!!!”  kataku dan Flo memperkeras suara
Mereka akhirnya berhenti
“flo?????? Riri?????” kalian juga ada di sini?”tanya Gina dan Jesika terdengar serempak
“hosh....hosh.... kami juga tidak tau, saat kami tidur, tiba-tiba saja kami ada di sini, kamipun melihat kalian lewat” kata Flo menjelaskan
“kami juga tidak tau kenapa kami ada di sini” kata ku
“aku dan Jesika juga begitu, saat kami tidur, kita tiba-tiba ada di sini” kata Gina
“kenapa bisa begini ya...?” kataku
Tiba-tiba saja ada seseorang keluar dari rumah tempat aku dan teman-temanku berdiri
“ gimana kalau kita tanyakkan pada orang  itu” kata Gina
Aku dan teman-temanku pun menghampiri orang itu, tapi anehnya orang itu sama sekali tidak mewaro kami, dia seperti tidak melihat siapa-siapa, kami pun menanyakan pada orang lain terdekat, namun mereka juga seperti tidak melihaat siapa-siapa, hirauan itu membuat kami kesal, kami pun iseng memegang tangan salah satu ibu-ibu yang sedang membawa kranjang bayi, anehnya tangan kami tidak bisa memegang apapun. semua benda yang kami sentuh selalu nembus, baruku sadari, bahwa di tempat ini kami tidak terlihat.
Aku dan teman-temanku bingung setengah mati, banyak rasa yang  menghampiri kami,
“apakah ini mimpi?” kataku dalam hati, namun jika ini mimpi akan terasa, aku menatap tajam teman-temanku, tidak sama sekali terasa mimpi, aku takut…..

******
            Aku masih disini, aku belum keluar dari sini, aku terus memegang tangan temanku, saat aku mengedipkan mata aku berharap keluarr dari sini
“gimana nih jadinya?” tanyaku
“entahlah kita tidak bisa ngapa-ngapain” kata Flo
“ kita keliling tempat ini yuk” kata Gina
“aku takkut tersesat, jika kita tersesat, kita tidak bisa menanyakan pada siapa-siapa” kataku
“kalau begitu kita harus gimana?” tanya Gina
“ngomong-ngomong kalian pertama datang dimana?” tanya Flo
“disana...” kata ku, Gina dan Jesika menunjuk arah yang berbeda
“kita ketempat itu saja” kata Flo
“jadi kita berpisah dong...” kata Jesika
“iya, nanti kita berkumpul disini lagi” kata Flo
            Kami pun berpisah, aku tidak terlalu panic karna tempatku tak jauh dengan Flo, aku pun sampai di tempat itu, di depan rumah besar dan berpagar tinggi, aku duduk di depan rumah itu, tak lama kemudian ada seseorang keluar dari rumah itu, spontan aku langsung beranjak dari duduk, wanita yang berumur kira-kira 25 tahun itu itu seperti terburu-buru, aku sempat melirik wajahnya mirip sekali dengan ku, pikirku, tanpa banyak komentar aku langsung mengikutinya
            Tak jauh, sepertinya dia sudah sampai di tempata yang dia tuju, anehnya rumah itu ada sosok gadis yang ku kenal, ternyata itu Jesika
“Riri.... kamu ngapain di sini?” tanya Jesika
“aku mengikuti wanita ini” kataku iseng memegang pundak wanita itu yang sedang memencet bel
“dia ngapain ya kerumah ini?” tanya Jesika
Tak lama kemudian ada wanita datang, dibelakangnya terlihat Gina yang sedang mengikuti
“Gina.....” kata Jesika
“aku mengikuti wanita ini, dia keluar dari ini rumah yang aku datangi” kata Gina
“aku juga sama” kataku
Saat kedua wanita itu bertemu mereka langsung mengobrol iseng aku, Gina dan Jesika menguping
“hai.... udah lama nunggu ya....” kata wanita yang diikuti Gina
“tidak lama kok” kata wanita yang aku ikuti
“si Flo udah datang belum ya....”
Mendengar itu aku, Gina dan Jesika langsung bertatap muka aneh
“itu dia Flo”kata wanita yang aku ikuti, terlihatlah wanita tinggi yang sangat sangat mirip dengan Flo, dibelakangnya terlihat Flo yang mengikuti, pasti Flo juga sedang mengikuti wanita yang keluar dari rumah yang dia datangi
“kalian ngapain berkumpul disini?” tanya flo, kami pun menjelaskan kejadiannya pada Flo, disisi lain para wanita itu sedang mengobrol, kami mendengar sedikit percakapan mereka
“hai Ginaa, Riri. Kalian sudah datang” kata wanita yang diikuti Flo
“udah, Flo, tapi Jesika kok belum keluar ya...”kata wanita yang di ikuti ku
Mendengar itu kami kaget bukan main, sebenarnya apa yang sudah terjadi

****
            Sekarang aku sudah tau semuanya, aku dan teman-temanku berada di masa depan, tepatnya tahun 2023, rumah itu adalah rumahku dimasa depan, wanita itu adalah aku sendiri.
 ternyata begini, bayanganku, masa depan adalah masa yang menyenangkan, banyak barang canggih yang dapan memudahkan saya berkerja, seperti akan adanya robot pembantu yang dapat disuruh-suruh, atau alat yang dapat memutihkan kulit dengan cepat, atau alat yang dapat menghilangkan jerawat dengan cepat, penghambat penuaan, atau alat kecantikan lainya, namun anehnya, di masa depan bumi tidak terkendali lagi, sudah mendekati jurang, tidak terlalu dekat, kira-kira beberapa langkah lagi sudah memasuki jurang, dikarnakan cuaca yang aneh, terus setiap orang harus memakai krim alas matahari tiap hari agar tidak kepanasan, dimasa depan pun orang-orang tidak boleh memakai pakaian gelap, dikarnakan sinar matahari yang tidak menentu, hal yang anehnya lagi,dimasa depan aku, Gina dan Flo harus kerumah jesika hanya untuk mendapat air bersih, aku, Gina dan Flo sedang kerepotan mengambi membawa beberapa liter air yang berat sekali, dimasa depan pun rumah sakit seperti pesta, di sana penuh dengan orang-orang yang sakit, ada yang berpenyakit kulit karna air bersih jarang ditemukan, ada yang berpenyakit kulit rusak karna sinar matahari, ada yang berpenyakit pencernaan karna makanan yang kurang bersih, bahkan ada yang berpenyakit karna kurangnya udara bersih

*****
kenapa?  Kenapa manusia begitu jahat? Apakah mereka tidak punya hati? Apakah para manusia tidak punya akal sehat? Kenapa meraka tidak menjagaku? Tidak memeliharaku? Tidak menyayangiku? Kenapa hanya pujian yang mereka mau untuk merawatku? Kenapa? kenapa?
            Itulah yang dikatakan bumi, aku mendengarnya jelas di dalam telingaku, aku berusaha menghentikan suara menyeramkan itu, namun susah sekali

******
            Aku pun membuka mataku, aku melihat langit-langit di rumahku aku pun melihat awan, langsung saja aku mengambil ponselku, tepat sebelum aku menekan salah satu tombol bel di rumahku berbunyi tampa pikir panjang aku langsung menuju pintu depan, aku melihat ketiga temanku berkunjung, aku pun langsung memeluk mereka, rasa bingung dan takutku masih bulat dalam hatiku
            Ternyata aku dan teman-temanku berkunjung untuk membertau sesuatu
“apakah hal itu kalian juga merasakannya?” tanya ku
“iya” kata Gina, Jesika dan Flo sudah tau apa maksud dari pertanyaanku
“kenapa bisa begini? Aku kira itu hanya mimpi, tapi kenapa kalian juga merasakannya?” tanyaku
“sebenarnya saat aku bangun dari tidurku, aku langsung menelefon Jesika, terus aku dan Jesika menghampiri rumah Gina, terus kami pun ke rumah kamu, saat perjalanan kerumahmu kami bertemu dengan makluk aneh, dia menjelaskan bahwa  masa depan yang kita alami itu berada di awan hitam yang kami liat sebelum kami tidur” jelas Flo panjang
            Aku dan teman-temanku merenung, aku dan teman-temanku berjanji akan menjaga, memelihara, merawat dan menyayangi bumi sebelum terlambat
The end

Tidak ada komentar:

Posting Komentar