Putih sekali, bersih
tanpa secuil noda, bentuknya pun bervariasi, aku tak bosan-bosan melihatnya
karna setiap jam selalu berubah bentuk,selama aku melihatnya, aku tak pernah
melihat bentuk yang sama, bervariasi juga perasaan yang selalu aku rasakan,
perasaan senang, sedih, marah bahkan perasaan bercampur sekali pun, namun aku
selalu melihatmu untuk menenangkan hatiku, lewat kamarku, penglihatan ku
menembus sampainya, walauku tau jaraknya sangat jauh, namun terasa dekat
dilihat, AWAN KU
******
Benar kata ayah ku kota ini sangat besar
dan sangat luas, rumah-rumah antic selalu terlihat di setiap mata memandang
kota ini, bangunan mewah pun selalu ada di setiap sudut kota ini seperti mol,
restaurant, supermarket, dan masih banyak lagi, saya yakin kota ini di duduki
oleh orang-orang sukses, petugas di kotta ini juga banyak, sehingga kota ini
aman selalu,terus jalanan di kota ini juga mulus sekali, aspal yang kokoh
membuat jalanan tidak ada lubang bekas kerusakan truk, sehingga kota ini
nyaman, taman bermain pun tidak mau kalah, banyak sekali taman bermain dikota
ini, contohnya, bioskop, taman hiburan, kota fantasi dan masih banyak lagi,
ingin rasanya aku segera pindah ke kota ini,
****
Aku
bingung mencari koper kecil ku, aku dan keluargaku sedang sibuk merapihkan
rumah yang akan aku tepati,lebih tepatnya aku akan pindah rumah dari rumah
lamaku di desa ke rumah baruku di kota
“bu…dimana koperku?”tanyaku
menggaruk kepala yang tidak gatal
“itu … masih di truk” kata ibuku
tersayang
“makasih bu…” aku pun segera menuju
truk lalu aku pun mengambil koperku dan kembali ke kamar baruku
Tak
terasa kamarku sudah rapih, akupun kembali membanting badanku ke kasur empukku,
cepek sekali rasanya setelah aku membereskan kamar baruku
“Riri… ayo bantu ibu membereskan
dapur” teriak ibu memanggilku
“iya bu…”aku pun segera menghampiri
ibu ku
“tolong kursi-kursi ini ditata di
meja makan ya…” kata ibu menunjuk kursi-kursi
“iya bu…”kataku
Aku
pun langsung menata kursi-kursi itu, setelah itu aku membereskan ruangan lain
*****
Didesa
biasanya aku bangun dengan suara ayam berkokok, namun sekarang alarm di hp ku
selalu berbunyi untuk membangunkan ku
Hari
ini aku akan memamasuki sekolah baruku dikota,hati ku tegang sekali, aku takut
seperti yang di flim-flim, banyak anak baong, siswa perempuan yang jahat, guru-guru yang pilih kasih, hayalanku tlah terombang-ambing kesana-kesini
“Riri…. Ayo cepat sudah mau telat
ni…”kata ayah ku yang sudah menaiki mobil
“iya pak ini lagi pakai sepatu”
kataku yang langsung mempercepat gerakan, aku pun berlari menuju mobil
*****
Tepat
seperti yang aku bayangkan, sekolah ini bagus sekali, awal masuk sekolah ini
sudah terlihat pagar yang sangat tinggi, lapangan yang luas, bahkan lebih luas
dari rumahku, halaman depan sekolah yang bagus, bahkan semua kelas pun seperti
kelas VIP, ruangan di sekolah ini juga
komplit seperti lab bahasa yang bagus, lab tik yang bagus, lab ipa yang penuh
degan percobaan, aula yang nyaman ruangan basket dan ruangan bathminthon yang
bagus, dan masih banyak lagi
“nah anak-anak sekarang kita
kedatangan murid baru, ayo perkenalkan dirimu” kata bu guru tersenyum manis
padaku, aku pun menarik nafas sedalam mungkin
“ha….hai teman-teman, namaku
Rimazuki minari,yang akrab dipanggil Riri aku lahir pada tanggal 20 april 1999
aku pindahan dari desa, saya harap aku dapat berteman baik dengan kalian”kataku
menggepalkan tangan sekuat mungkin
“baik, sekarang kamu duduk di bangku
yang kosong ya…”kata guru itu
Aku
pun mencari tempat duduk yang kosong, rencananya aku akan duduk sendiri, karna
kalau sebangku aku takut kalau teman sebangkuku teman yang jahat seperti yang
di flim-flim, namun apa boleh buat, bangku yang kosong hanya ada di sebelah
perempuan cantik berambut pirang dan berkulit putih aku hanya dapat berharap
dia siswa yang baik
Aku
pun menaruh tas jinggaku di bangku, saat aku duduk aku sempat tersenyum pada
perempuan sebangkuku itu , dia pun membalas senyumanku
*****
Tak terasa aku sudah selesai
menuntun ilmu, sekarang waktu nya aku kembali kembali ke rumah,
“hai... Riri ....”kata teman
sebangku ku
“eh... hai juga” kataku membalas
sapaannya
“kita belum kenalan nih...” katanya
bermaksud mengajak kenalan
“oya, namamu siapa?” tanyaku
“namaku Gina anjelina, panggil aja
saya Gina, nanti kita duduk sebangku lagi yuk...” katanya mengeluarkan senyuman
lagi
“boleh boleh, oya, rumahmu
dimana?” tanya ku
“rumahku dijalan anggrek, kamu”
tanya Gina
“rumah aku juga dijalan anggrek, kita
pulang bareng yuk” ajak ku
“boleh, tapi aku pulang bareng kedua
temaku yang lain, gimana kalau aku kenalkan kamu dengan temanku”katanya
“boleh” kataku
Aku dan Gina pun mengangkat bangku
keatas meja, dan langsung meninggalkan kelas, aku dan Gina pun menuju gerbang.
dan di sana ada teman-teman Gina sudah
menunggu,
“Gin, kok kamu lama banget?” kata
mereka
“kenalin nih aku punya teman baru
nih” kata Gina menepuk bahuku
“eh... hai” kataku malu
“hai juga, kamu murid barukan
dikelas kami” kata mereka
“i...iya”kataku
“namaku florina Intisar,”
“kalau aku jesika amalia”
Aku pun tersenyum semanis-manisnya
“gimana kalau kita makan-makan dulu,
baru pulang, untuk pendekatan”kata Gina
“oke deh” kataku , jesika dan flo
serempak
****
Waktu
seperti berlari berlari dengan cepat sekali, karna itu, tak terasa satu tahun tlah aku lalui, aku,
Gina, Flo, dan Jesika sudah seperti saudara, nyaman rasanya ,melalui satu tahun
dengan mereka,
“eh setelah pelajaran ini pelajaran
apa?” tanya ku
“pelajaran bahasa inggris” kata Gina
“apa! Ya... sama bu adele, males aku
sama bu adele, kerjaannya marah terus” kata Flo
“ssssttt...... nanti kedengeran loh”
kata jesika
“he...he...he..” kata Flo mengangkat
kedua jarinya
Tiba-tiba
guru piket datang, dan menyuruh semua siswa berkumpul di aula segera
“selamat siang semua, kalian segera
berkumpul di aula” kata guru itu
“berarti tidak belajar bahasa
inggris dong”kata ketua murid di kelas ku
“untuk hari ini tidak dulu” kata
guru itu, guru itu pun meninggalkan kelas
“ASIIIIIIIK.....” kata siswa di
kelas ku bersorak gembira
“ngomong-ngomong ada masalah apa
ya...” tanya Gina
“entahlah ayo kita berkumpul di aula” kataku
Aku
dan teman-temanku pun langsung menuju aula, disana sudah ada siswa kelas 7,8,
dan 9, kira-kira ada apa ya..
Semua
siswa sudah duduk rapih, kepala sekolah pun datang
“selamat siang anak-anak ku
tersayang”kata kepala sekolah dengan wajah yang tidak meyakinkan
“selamat siang pak kepala sekolah”
“anak-anakku, seperti yang kalian
ketahui, kota kita cuacanya sangat buruk, jadi president kita membuatperlombaan
yaitu, barang siapa yang melakukan kegiatan go green akan mendapatkan gelar
GREEN AWARD, di setiap RT akan ada perwakilan dari pemerintah untuk memanntau
gerak gerik kalian, dan kalian harus membuat ttanda pengenal agar pengawas
dapat mengenali kita. Sebelumnya kalian tau kan apa yang dimaksud dengan
gerakan go green itu?” jelas kepala sekolah
“tau pak”
“baiklah, oya, satu lagi gelar GREEN
AWARD bukan sembarang gelar tapi barang siapa yang mendapatkan gelar itu, akan
mendapat uang sebulan sekali sebesar 500.000,-
namun jika kalian masih melakukan kegiatan go green itu” lanjutnya,
tak terasa sudah waktunya bel pulang, pak
kepala sekolah pun mengizinkan semua siswa untuk kembali ke kelasnya
masing-masing dan langsung pulang
“menurut kalian itu beneran atau
tidak?” tanya Jesika
“ya iyalah...” kata aku, Gina dan
Flo serempak”
“tapi apakah pemerintah punya biyaya
untuk membayar uang itu” tanya Jesika
“iya juga sih, tapi demi negaranya pemerintah rela melakukan apa aja”
kata Flo
“benar juga sih” kata Jesikaa
mengelus dagunya
Tiba-tiba Jesika pun langsung pergi
meninggalkan aku, Flo dan Gina
“hei... Jes, lamu mau kemana?”tanya
aku, flo dan Gina serempak
“mau siap-siap buat GREEN AWARD”
kata Jesika sambil berlari meninggalkan kami
“jesika, jesika” kata ku dalam hati
*****
Aku
melihat betapa putihnya awan itu,itu lebiasaanku melamun di melihat awan lewat
jendela kamarku dengan kasur empukku, aku memikirkan green award, ibuku juga
tau tentang kegiatan green award, karna pengumuman juga telah disampaikan olek
pak RT. aku merenung, lumayan juga uang itu, rasanya seperti dapat gajih
500.000,- per bulan, aku pun langsung melihat keluar banyak sekali pengawas
dari pemerintahyang sedang memantau gerak gerik warga, aku sempat melihat ada
warga yang melihat warga yang membuang sampah padatempatnya setiap orang itu
melihat sampah, pengawas pun diam-diam memotret orang itu, niatku semakin kuat,
aku akan melakukan kegiatan go green, langsung aja aku membeli bibit tanamana
dan langsung menanamnya, aku pun tak lupa setiap aku selesai mekan buah aku
langsung menanam bijinya, bahkan setiap aku menemukan sampah aku langsung
membuangnya ke tempat sampah.
Hari
ini orang tuaku pergi ke luar kota untuk sementara, bosan sekali rasanya, aku
pun iseng-iseng menghampiri rumah Gina yang tepatnya tidak jauh dari rumahku,
“selama siang, Ginanya ada?” tanyaku
“ada, kalau boleh tau ade siapa?”
tanya pembantunya Gina
“saya temannya” kataku
“tunggu sebentar ya de”katanya , tak
lama kemudian Gina datang
“hai Riri, ayo masuk” aku pun diajak
ke kamarnya
“Ri, kamu ada keperluan apa?” tanya Gina
heran
“di rumahku gak ada siapa-siapa,
bosan sekali rasanya, makannya aku datang ke sini, gapapa kan?”kataku
“gapapa” kata Gina
“oya, kelihatanya kamu tidak
melakukan kegiatan go green? Apakah kamu tidak mau mendapat uang?, kenapa?”
tanyaku
“aku melakukannya kalau di depan
pengawas aja, lagi pula semua orang juga melakukannya jika di depan pengawas
saja” kata Gina
“ja... jadi, semua orang
melakukannya jika di depan pengawas saja?” tanyaku
“iya, percumakan kalau melakukan
kegiatan go green tapi pengawas tidak melihat” kata Gina
“benar juga!!!!” kataku
****
Lagi-lagi
aku merenung, aku memikirkan bahwa usahaku semua sia-sia, aku baru ingat bahwa
yang aku lakukan tidak dilihat oleh pengawas sama sekali,
Aku
pun jarang menyiramnya tanaman yang telah aku tanam, aku menyiramnya jika ada
pengawas lewat saja
“eh, Flo, tadi kenapa kamu
telat?”tanyaku
“iya, padahalkan rumah jamu dekat”
kata Jesika
“tadi aku bangunnya telat, hehe”
kata Flo
“flo... flo.... untung aja guru
belum datang”kata Gina
“eh katanya pengawas green award
akan datang ke sekolah kita”kata Jesika
“gimana dong, sekolah litakan belum
bersih, apalagi kamar mandinya” kataku
“nanti akan dibersihkan oleh tukang
bersih-bersih disekolah kita” kata Jesika
“pantas saja tadi di halaman depan
lebih bersih dari sebelumnya” kata Flo
Tak lama kemudian guru datang,
pelajaran pun dimulai
****
Pelajaran
pertama berakhir, begitu juga pelajaran kedua, bel tanda istirahat pun di
bunyikan, aku dan teman-temanku menuju kantin, ternyata benar kata Jesika,
pengawas green award datang ke sekolah kami, aku melihat anak gank yang
biasanya membuang sampah sembarangan sekarang membuangnya tepat dalam tempat
sampah, aku dan teman-temanku juga begitu, biasanya kalau makan permen karet
aku dan teman-temanku membuangnya di selokan, namun sekarang kami membuangnya
di tempat sampah, bahkan kami sengaja membuangnya tong sampah dekat pengawas
tersebut, aku dan teman-temanku juga tiba-tiba ingin menyiram tanaman sekolah,
semua siswa juga begitu, mereka tiba-tiba rajin menanam tanaman, walawpun kelihatannya
seperti kecurangan yang berlebihan, namun biarlah...
Bel
pulang sudah di bunyikan, cepat sekali rasanya, namun tiba-tiba, ada pengumuman
dari toa sekolah
“kepada semua siswa diharapkan
berkumpul di aula dulu”
Semua siswa pun berkumpul di aula,
setelah semua rapih, kepala sekolah pun datang
“terima kasih sebelumnya, maksud
dari saya mengumpulkan kalian ke sini untuk mengumumkan sesuatu,sebelumnya
kaliantau tentang GREEN AWARD, pengumuman para pemenang akan diumumkan minggu
depan di internet,jika kalian ingin tau siapa saja pemanangnya kalian silahkan
buka WWW.GREEN AWARD.COM , itu saja yang saya akan umumkan, terima kasih” jelas
pak kepala sekolah, rasanya tidak sabar untuk melihat para pemenangnya
****
“eh, kenapa Flo lama sekali ya...”
tanya Jesika, sekarang aku dan teman-temanku sedang berkumpul dirmahku untuk
mengerjakan tugas kelompok
“iya, semoga saja dia gak
kenapa-napa” kata Gina
Tak lama kemudian Flo pun datang
“Flo knapa kamu lama sekali?”
tanyaku
“maaf ya teman-teman, hehe” kata Flo
“sudahlah, ayo kita cepat
mengerjakan tugas kita” kata Jesika
Aku dan temanku dengan cepat
mengerjakan tugas kelompok, ditengah-tengah asik mengerjakan tugas , tiba-tiba
aku teringat sesuatu
“eh, bukannya hari ini hari
pengumuman para pemenang GREEN AWARD” kata ku
“benar juga, ayo kita lihat siapa
pemenangnya”kata Gina, aku pun mengambil laptop beserta modemnya dan langsung
membuka internet, tegang sekaali rasanya, ingin rasanya aku termasuk pemenang
green award itu
“semoga kita semua menang ya...”
kataku
“iya, semoga kita menang” jawab
Jesika,Flo san Gina serempak
Aku pun menyentuh keyboard dan
langsung mengetik www.greenaward.com, dan aku memberanikan diri untuk memencet
‘enter’. tegang sekali
“duh aku tidak berani melihat”
kataku lebay
“sini biaraku yang liat” kata Gina
“gimana gin?” tanya Flo
“ti...tidak ada yang menang...” kata
Gina
“coba saya liat” kata Jesika
“be...benar tidak ada yang menang”
kata Jesika memasang muka tidak percaya
Mendengar
itu aku dan Flo langsung merebut laptop
dari Jeska, betapa terkejutnya aku ketika aku melihat layar di laptopku yang
bertuliskan kemena.ngan green award sebesar 0% aku juga membaca permintaan maaf
dari pemerintah yang tidak mencantumkan pemenang pada perlombaan tersebut, mungkin
karna para pengawas sudah pada tau bahwa semua hanya kebohongan, sungguh pinta
sekali para pengawas.
*****
Sedih
sekali, sebenarnya aku tidak suka kata ‘kalau’ tapi sekarang aku banyak
memikirkan kata kalau, “kalau aja aku tetap melakukan yang pertaama aku
lakukan” “kalau aja aku tidaka mengikuti
orang lain” “kalau aja aku bisa memutar waktu” “kalau aja aku tau jika pengawas
itu sangat pintar”. Banyak sekali kata ‘kalau’ di pikiranku, uang 500.000 per bulan sekarang sudah
melayang, cita-citaku mendapat uang itu sudah menjadi abu yang hanya ditiup
langsung hilang,
Sekarang
aku sedang melihat awan, lewat kamarku, aku tiduran disana seperti biasa, aku
terus memikirkan green award itu, perasaan bercampur yang aku rasakan sekarang,
aku sempat melihat hitam kecil menyelip di tengah awan yang kecil, walawpun
kecil, awan itu terlihat mencolok diantaraa awan putih itu, namun aku
menghiraukannya, tanpa sadar aku tertidur
*****
“di mana ini?”tanyaku, aneh sekali,
terahirku rasakan aku ada di dalam kamarku melihat awan, tapi kenapa aku ada di tempat yang aneh, aku
ada di depan rumah besar, entah rumah itu milik siapa, tapi sekarang aku
bingung sekali, namun tiba-tiba ada yang memanggilku tepat dari arah kanan
tempat aku menghadap, aku pun menoleh, ternyata itu adalah Flo yang sedang
berlari ke arahku
“hosh.... hosh.... Ri... kita ada di
mana sih?” kata Flo
“ja..jadi kamu juga gak tau kita ada
dimana?” kataku mulai panik
“iya, saat aku bangun tidur aku
tiba-tiba ada di sini, terus aku melihat kamu, langsung aja aaku lari ke sini”
kata Flo
“aku juga begitu, kita ada di mana
ya! Aku takut!” kataku
Tiba-tiba ada Jesika dan Gina sedang
berlari
”itu seperti Gina dan Jesika!!!”
kataku
“ayo kita kejar meraka....”kata Flo
“GINAAA....JESIKA....BERHENTI....!!!”
kataku dan Flo mempercepat gerakan kaki
“GINAAA....JESIKA....!!!!!!!!” kataku dan Flo memperkeras suara
Mereka akhirnya berhenti
“flo?????? Riri?????” kalian juga
ada di sini?”tanya Gina dan Jesika terdengar serempak
“hosh....hosh.... kami juga tidak
tau, saat kami tidur, tiba-tiba saja kami ada di sini, kamipun melihat kalian
lewat” kata Flo menjelaskan
“kami juga tidak tau kenapa kami ada
di sini” kata ku
“aku dan Jesika juga begitu, saat
kami tidur, kita tiba-tiba ada di sini” kata Gina
“kenapa bisa begini ya...?” kataku
Tiba-tiba saja ada seseorang keluar
dari rumah tempat aku dan teman-temanku berdiri
“ gimana kalau kita tanyakkan pada
orang itu” kata Gina
Aku
dan teman-temanku pun menghampiri orang itu, tapi anehnya orang itu sama sekali
tidak mewaro kami, dia seperti tidak melihat siapa-siapa, kami pun menanyakan
pada orang lain terdekat, namun mereka juga seperti tidak melihaat siapa-siapa,
hirauan itu membuat kami kesal, kami pun iseng memegang tangan salah satu
ibu-ibu yang sedang membawa kranjang bayi, anehnya tangan kami tidak bisa
memegang apapun. semua benda yang kami sentuh selalu nembus, baruku sadari, bahwa
di tempat ini kami tidak terlihat.
Aku
dan teman-temanku bingung setengah mati, banyak rasa yang menghampiri kami,
“apakah ini mimpi?” kataku dalam
hati, namun jika ini mimpi akan terasa, aku menatap tajam teman-temanku, tidak
sama sekali terasa mimpi, aku takut…..
******
Aku
masih disini, aku belum keluar dari sini, aku terus memegang tangan temanku,
saat aku mengedipkan mata aku berharap keluarr dari sini
“gimana nih jadinya?” tanyaku
“entahlah kita tidak bisa
ngapa-ngapain” kata Flo
“ kita keliling tempat ini yuk” kata
Gina
“aku takkut tersesat, jika kita
tersesat, kita tidak bisa menanyakan pada siapa-siapa” kataku
“kalau begitu kita harus gimana?”
tanya Gina
“ngomong-ngomong kalian pertama
datang dimana?” tanya Flo
“disana...” kata ku, Gina dan Jesika
menunjuk arah yang berbeda
“kita ketempat itu saja” kata Flo
“jadi kita berpisah dong...” kata
Jesika
“iya, nanti kita berkumpul disini
lagi” kata Flo
Kami
pun berpisah, aku tidak terlalu panic karna tempatku tak jauh dengan Flo, aku
pun sampai di tempat itu, di depan rumah besar dan berpagar tinggi, aku duduk
di depan rumah itu, tak lama kemudian ada seseorang keluar dari rumah itu,
spontan aku langsung beranjak dari duduk, wanita yang berumur kira-kira 25
tahun itu itu seperti terburu-buru, aku sempat melirik wajahnya mirip sekali
dengan ku, pikirku, tanpa banyak komentar aku langsung mengikutinya
Tak
jauh, sepertinya dia sudah sampai di tempata yang dia tuju, anehnya rumah itu
ada sosok gadis yang ku kenal, ternyata itu Jesika
“Riri.... kamu ngapain di sini?”
tanya Jesika
“aku mengikuti wanita ini” kataku
iseng memegang pundak wanita itu yang sedang memencet bel
“dia ngapain ya kerumah ini?” tanya
Jesika
Tak lama kemudian ada wanita datang,
dibelakangnya terlihat Gina yang sedang mengikuti
“Gina.....” kata Jesika
“aku mengikuti wanita ini, dia
keluar dari ini rumah yang aku datangi” kata Gina
“aku juga sama” kataku
Saat kedua wanita itu bertemu mereka
langsung mengobrol iseng aku, Gina dan Jesika menguping
“hai.... udah lama nunggu ya....”
kata wanita yang diikuti Gina
“tidak lama kok” kata wanita yang
aku ikuti
“si Flo udah datang belum ya....”
Mendengar
itu aku, Gina dan Jesika langsung bertatap muka aneh
“itu
dia Flo”kata wanita yang aku ikuti, terlihatlah wanita tinggi yang sangat sangat
mirip dengan Flo, dibelakangnya terlihat Flo yang mengikuti, pasti Flo juga
sedang mengikuti wanita yang keluar dari rumah yang dia datangi
“kalian
ngapain berkumpul disini?” tanya flo, kami pun menjelaskan kejadiannya pada
Flo, disisi lain para wanita itu sedang mengobrol, kami mendengar sedikit
percakapan mereka
“hai
Ginaa, Riri. Kalian sudah datang” kata wanita yang diikuti Flo
“udah,
Flo, tapi Jesika kok belum keluar ya...”kata wanita yang di ikuti ku
Mendengar
itu kami kaget bukan main, sebenarnya apa yang sudah terjadi
****
Sekarang
aku sudah tau semuanya, aku dan teman-temanku berada di masa depan, tepatnya tahun
2023, rumah itu adalah rumahku dimasa depan, wanita itu adalah aku sendiri.
ternyata begini, bayanganku, masa depan adalah
masa yang menyenangkan, banyak barang canggih yang dapan memudahkan saya
berkerja, seperti akan adanya robot pembantu yang dapat disuruh-suruh, atau
alat yang dapat memutihkan kulit dengan cepat, atau alat yang dapat
menghilangkan jerawat dengan cepat, penghambat penuaan, atau alat kecantikan lainya,
namun anehnya, di masa depan bumi tidak terkendali lagi, sudah mendekati
jurang, tidak terlalu dekat, kira-kira beberapa langkah lagi sudah memasuki
jurang, dikarnakan cuaca yang aneh, terus setiap orang harus memakai krim alas
matahari tiap hari agar tidak kepanasan, dimasa depan pun orang-orang tidak
boleh memakai pakaian gelap, dikarnakan sinar matahari yang tidak menentu, hal
yang anehnya lagi,dimasa depan aku, Gina dan Flo harus kerumah jesika hanya
untuk mendapat air bersih, aku, Gina dan Flo sedang kerepotan mengambi membawa
beberapa liter air yang berat sekali, dimasa depan pun rumah sakit seperti
pesta, di sana penuh dengan orang-orang yang sakit, ada yang berpenyakit kulit
karna air bersih jarang ditemukan, ada yang berpenyakit kulit rusak karna sinar
matahari, ada yang berpenyakit pencernaan karna makanan yang kurang bersih,
bahkan ada yang berpenyakit karna kurangnya udara bersih
*****
kenapa? Kenapa manusia begitu jahat? Apakah mereka
tidak punya hati? Apakah para manusia tidak punya akal sehat? Kenapa meraka
tidak menjagaku? Tidak memeliharaku? Tidak menyayangiku? Kenapa hanya pujian
yang mereka mau untuk merawatku? Kenapa? kenapa?
Itulah
yang dikatakan bumi, aku mendengarnya jelas di dalam telingaku, aku berusaha
menghentikan suara menyeramkan itu, namun susah sekali
******
Aku
pun membuka mataku, aku melihat langit-langit di rumahku aku pun melihat awan,
langsung saja aku mengambil ponselku, tepat sebelum aku menekan salah satu
tombol bel di rumahku berbunyi tampa pikir panjang aku langsung menuju pintu
depan, aku melihat ketiga temanku berkunjung, aku pun langsung memeluk mereka,
rasa bingung dan takutku masih bulat dalam hatiku
Ternyata
aku dan teman-temanku berkunjung untuk membertau sesuatu
“apakah hal itu kalian juga
merasakannya?” tanya ku
“iya” kata Gina, Jesika dan Flo
sudah tau apa maksud dari pertanyaanku
“kenapa bisa begini? Aku kira itu
hanya mimpi, tapi kenapa kalian juga merasakannya?” tanyaku
“sebenarnya saat aku bangun dari
tidurku, aku langsung menelefon Jesika, terus aku dan Jesika menghampiri rumah Gina,
terus kami pun ke rumah kamu, saat perjalanan kerumahmu kami bertemu dengan
makluk aneh, dia menjelaskan bahwa masa
depan yang kita alami itu berada di awan hitam yang kami liat sebelum kami
tidur” jelas Flo panjang
Aku
dan teman-temanku merenung, aku dan teman-temanku berjanji akan menjaga,
memelihara, merawat dan menyayangi bumi sebelum terlambat
The end
Tidak ada komentar:
Posting Komentar