Jari-jariku bergerak cepat memegang
remout PS ku, mataku konsen pada mobil yang aku
mainkan di layar PSku, aku bermain balap mobil di PS, itulah
sebiasaanku, setelah pulang sekolah aku langsung menyalakan PSku bahkan PR pun
jarang ku kerjakan, aku pernah di pukul
ayahku, namun aku tak pernah kapok
“Rasya! Cepet
kebawah makanan udah siap!” kata ibuku
“iya bu…” kataku
Aku pun mempausekan game ku, aku pun menuju
ruang makan, seperti biasa, aku mengambil makananku dan menuju kamarku untuk
melanjutkan bermain gameku, aku pun bermain game sambil makan malam
“ya ampun Rasya…!!
Maksain banget sih! Main sambil makan!” kata Sintia, kakakku satu-satunya
“biarin ajah!”
kata ku singkat
“Rasya, sudah
ibu bilang beberapa kali! Jangan keseringan main Game, nanti kecanduan! Liat
sekarang! Rasya kerjaannya main terus! Cepat hentikan!” kata ibuku
“ath bu…” kataku
sambil bermain
“Rasya!
Hentikan! Belajar sana! Ada PR kan, kalau nanti ulangan nilainya jelek gimana!”
kata ibuku dengan nada menaik
“ath bu..:”
kataku mengulang kata-kata itu lagi, mukaku fokus pada layar PS, jari-jari ku
bergerak lincah, mulutku mengunyah makanan
“Rasya!” ibuku
pun menuju ayahku, aku melirik sedikit, sepertinya mereka sedang membicarakan
sesuatu
“Ayah, liat
Rasya! Apa yang harus kita lakukan!” kata ibuku nada kawatir
“sudah! Biarin
aja! Biar dia merasakan akibatnya sendiri!” kata Ayahku
****
Bel pulang sekolah berbunyi, aku
langsung menggendong tasku, gak sabar aku memaikan babak ke dua gameku
“Rasya… belajar
bareng di rumahku yuk, besok kan ulangan bahasa inggris” kata Sofi, teman
perempuanku
“Males ah! Lebih
enak main Game” kataku
“Rasya… Rasya…
terserah kamu aja lah! Nanti pas ulangan jangan nanyain jawaban ke aku ya!”
kata Sofi, Sofi pun langsung pergi meninggalkanku, aku sedikit tidak peduli,
aku pun melanjutkan perjalanan pulangku
“aku pulang
bu..” kataku,aku pun melempar sepatu, dan langsung mengganti baju, setelah itu
aku pun langsung bermain game
****
“minggu lalu
kalian sudah melakukan ulangan bahasa inggris, sekarang Miss akan mengumumkan
yang tidak lulus” kata Miss yulia, semua murid terlihat tegang, namun aku
tampak tenang
“ Rasya, kamu
satu-satunya murid yang tidak lulus ulangan bahasa inggris!” kata Miss yulia
“HA…. HA… HA…
perasaaan Rasya terus yang tidak lulus! HA… HA… HA…” terdengarlah teriakan
semua murud meledekku, hati ku malu luar biasa, ingin rasanya aku memasukan
mukaku ke dalam saku, aku menunduk dalam
“diam kalian!”
kataku
Bel pulang sekolah pun berbunyi, setelah sampai di
rumah, aku pun memasuki kamar, aku merenung melihat awan, benar kata
teman-temanku, selalu aku yang tidak lulus ulangan, aku juga terpikir
orangtuaku, mereka pasti kecewa mempunyai anak sepertiku, buat apa aku sekolah
kalau tidak mendapat ilmu, aku hanya menyusahkan orangtuaku, mereka sudah susah
payah membayar SPP sekolah untukku
Sekarang aku sadar. Aku pun berjanji tidak akan main
game terus, aku pun membuka lemari buku pelajaranku, aku pun belajar dengan
konsen
****
sekarang, pulang
sekolah, aku tidak bermain game, aku lebih suka belajar
“Rasya tumben
belajar! Biasanya main game terus” kata Sintia
“jangan begitu
Sin, Rasya kan anak rajin” kata ibuku
“iya, ternyata
lebih seru belajar dari pada main game, bener deh… belajar pun jauh lebih
banyak manfaatnya dari pada main game” kataku
“anak ayah emang
hebat” kata ayahku tersenyum hebar
******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar