“kamu ngapain bantuin aku?” kata Yumi sambil mengecat
“ kamu ini bodoh, bukannya aku yang membuat kamu dihukum seperti ini” kata Hideki
“kamu itu orang yang sifatnya susah ditebak, baru pertama kali aku ketemu orang kaya kamu” kata Yumi
“aku juga baru pertama kali melihatmu, orang aneh” kata Hideki
“ish…. Aku lupa kalau aku sudah bersumpah tidak akan ngobrol dengan dia” katanya dalam hatinya
Tak terasa mereka selesai mengecat, mereka pun
memasang papan tulis, jam dinding dan madding, Yumi pun menarik nafas lega,
kehadiran Hideki sangat membantunya, jam merah ditangannya sudah menunjukan
angka 5.20
“huft… capeknya… gimana kalau sekarang aku traktir kamu minum?” kata Yumi
memutuskan menraktir Hideki sebagai tanda terima kasihnya